BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Hey all !

First of all we'd like to thanks to our dormitory because give us some clubs to joined and we love this book club so much.

Then let us introduce our self. we are ELBOW ( The Eleven Young Book Wariors), we are from the second year of Soposurung Foundation dormitory 2009/2010.

In this blog we want to share our 'starting loving' book club activities, books review, our opinion about books, and so much more. but above all we are just the beginner so we ned your sugestion or youd critics cause we know no body are perfect and here we are "no body" :)

you are the
counter to blogger
visitors

Sabtu, 12 Juni 2010

BELLA

“Ting..Nung”
Bel rumah Bella bordering. Dengan cepat Bella, gadis belia yang m,asih 13 tahun segera membuka pintu. “Maaf mbak, apa betul ini rumah Nn. Bella Yuliana?”
“oh iya pak pus, saya Bella. Bapak sudah dari tadi saya tunggu, bapak mau mengantar CD saya kan ?”. jawab Bella antusias.
Sudah tiga hari Bella mengunggu CD beyonce terbaru yang dibelinya dari shopping-site terbesar di Indonesia. Dengan membari tip sebesar 10 % kepada pak pos sebagai tanda terima kasih Bella bergegas membawa masuk CD Beyonce itu dan langsungmengendap ke kamar kakaknya- Marcia yang sedang duduk di kelas XI SMA unggulan. Marcia adalalh kakak sekaligus musuh bagi Bella, Ia selalu melarang Bella menggunakan peralatan home-theatre yang ada di kamarnya. Maka itulah Bella ingin memakainya pada hari ini berhubung Marcia sedang mengikuti Mathematic super Camp di Jambore, Cibubur.
Lima menit telah berlalu Bela masih termangu melihat audio-set kak Marcia yang mengagumlan. Brlla tidak dapat mengoperasikannya dan berhubung rumahnya sepi, orangtua Bella adalah orang yang sibuk sehingga Bella dan kakaknya memiliki rumah yang berbeda dengan orangtuanya yang notabene selalu berpindah tempat kerja dan urusan bisnis. Dengan bermodalkan semangat juang tinggi Bella lalu menekan tombol power dari sebuah speaker-set setinggi satu meter dan ramping.
“Ok speaker nyala!”, ucap Bella.
Lalu EBlla mulai membangun kepercayaan dirinya dengan menekan tombol merah pad audio playernya. Lalu lampu sorot kecil di dalam audio playernya menyala halus.
“Audio-ready”, kerinagt Bella bercucuran ketikaia mulai memasukan CD Beyonce itu kedalam Audio player. Maklum Bella selalu menonton MTV Chart setiap hari jam 4.30 pagi, Bella bangun sedini itu juga karna Ia harus berangkat ke sekolah pukul 5.15 mengingat macetnya ibu kota. Belum lama ini dia sudah menelepon orangtuanya untuk melaporkan keinginannya untuk menggunakan audio-set kak Marcia. Namun ibunya tidak mengizinkannya.
“mama jahat ah, kenapa kakak punya home-teathre tapi kalo aku Cuma biola!”, pekik Bella sambil menutup telepon.
Bella yang sekit hati karna tidak mengetahui alasan larangan itu mencoba untuk berjuang sendiri,
“yang penting kan ngga ada yang tau!” kata bella dalam hati.
Setelah memasukkan CD Beyonce itui, Bella sabar menunggu proses loading dan akhirnya ia dapat mendengarkan lagu kesukaannya
Halo-Beyonce
MEnjelang beberapa saat Bella mulai mengutak-atik tombol audio player dengan remote controllernya. Tombol semi tombol Bella tekann sehingga banyak efek suara yang ditimbulkan. Bunyi serene, kaca pecah, suara binatang, dan semuanya itu membuat suasana gaduh dan rebut dengan volume tinggi.
Bella mulai merasakan keegangan pada urat sarafnya, lalu ia bergegasa mencari tombol yang tepat untuk mematikan suara gaduh yang ditimbulkan audio-playernya. Namun yang terjaid lampu disco mini dikamar Marcia menyala beralunan dengan music yang tidak dapat dikontrol lagi. Dengan saraf yang mu;lai menegang Bella mulai merasakan kejang disekaitar tubuknya, seketika itu ia mengeluarkan busa dari mulutnya, tanggan dan kakinya kaku dan ia merasakan ketegangan yang luarbiasa hingga ia tak sadarkan diri.
Untungnya Marcia bergegas pulang karena ia lupa membawa kartu pesertanya, dan ketika ia mendengar keributan dari rumahnya begergas ia lari kedalam rumah dan mencari sumber keributan. Dia menemukan Bella tergeletak kaku diatas lantai kamarnya. Bella yang sejak lahir menderita epilepsy sangat mengkhawatirkan hati Marcia, karna itulan Marcia tidak mengizinkan Bella masuk ke kamarnya terlebih menggunakan home theaternnya, Marcia juga melarang Bella menggunakan barang barang elektronik yang dapat memicu sarafnya menegang.
Segera Marcia ganjal lidah Bella yang seudah berlumuran darah dengan sendok dan membawanya ke rumah sakit.
Sesaat setelah Bella PUlih, Bella paun terbangun
“kak..”
Ketika melihat Kak Marcia tertidur di sofa.
“Iya dek , kamu udah siuman ?”, jawab Kak Marcia.
“iya kak, kakak ngga ikut Mathematic Super Camp ?”, Tanya Bella.
“udah ah, ngga usah ngomongin itu lagi. Yang penting kan kesehatan kamu.”
“Kak, maafin aku ya karna melawan kakak selama ioni”
“Iya kakak maafin, tapi jangan ulangi lagi ya dik. Kakak sayang kamu.”
“Aku juga kak.”

This Short story is dedicated to my lovely sister ;)
Rica Martyna
this short storry can u download in http://www.scribd.com/doc/32961755

0 komentar: